Anggur yang baru disimpan orang dalam kantong yang baru pula

(Kej 27:1-5.15-29; Mat 9:14-17)

“Kemudian datanglah murid-murid Yohanes kepada Yesus dan berkata: "Mengapa kami dan orang Farisi berpuasa, tetapi murid-murid- Mu tidak?" Jawab Yesus kepada mereka: "Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-laki berdukacita selama mempelai itu bersama mereka? Tetapi waktunya akan datang mempelai itu diambil dari mereka dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa. Tidak seorang pun menambalkan secarik kain yang belum susut pada baju yang tua, karena jika demikian kain penambal itu akan mencabik baju itu, lalu makin besarlah koyaknya. Begitu pula anggur yang baru tidak diisikan ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian kantong itu akan koyak sehingga anggur itu terbuang dan kantong itu pun hancur. Tetapi anggur yang baru disimpan orang dalam kantong yang baru pula, dan dengan demikian terpeliharalah kedua-duanya.”(Mat 9:14-17), demikian kutipan Warta Gembira hari ini.

Berrefleksi atas bacaan-bacaan hari ini saya sampaikan catatan-catatan sederhana sebagai berikut:

· Masa Reformasi dalam pemeritahan di Indonesia sudah berlangsung lebih dari sepuluh tahun, namun rasanya hasil yang mulai nampak baru dalam taraf wacana atau aturan perundangan dan belum sampai pada pelaksanaan atau penghayatan, antara lain dengan lahirnya macam-macam UU, PP, Perda, dst.. Bahkan ada yang mengatakan bahwa pembaharuan memang terjadi di sana-sini dalam penghayatan tetapi dalam hal yang jahat yaitu korupsi. Korupsi di masa Orba mungkin hanya terjadi di tingkat pusat, di masa Reformasi dan Desenstralisasi korupsi menyebar ke mana-mana sampai tingkat daerah dan pedesaan. Reformasi atau pembaharuan yang benar dan baik hemat saya pertama-tama dan terutama adalah di dalam penghayatan atau pelaksanaan. Maka marilah kita hayati sabda Yesus “Anggur yang baru disimpan orang dalam kantong yang baru pula, dan dengan demikian terpeliharalah kedua-duanya” di dalam hidup dan kesibukan atau kerja kita setiap hari. Marilah bersama-sama kita perbaharui cara hidup dan cara bertindak kita sesuai dengan aneka aturan dan tatanan hidup yang diundangkan atau diberlakukan serta terkait dengan hidup dan kerja kita masing-masing. Tatanan dan aturan hidup baru sekaligus manusia, kita semua yang terkait dengan tatanan dan aturan tersebut diperbaharui cara hidup dan cara bertindak kita. Tatanan dan aturan yang diundangkan atau diberlakukan hendaknya terpelihara terus menerus, artinya dihayati dan dilaksanakan dalam hidup sehari-hari, tidak hanya disimpan di almari secara rapi. Jika aturan atau tatanan belum dilaksanakan dengan baik dan benar hendaknya semuanya siap sedia untuk matiraga, bekerja keras dan berjuang agar dapat dilaksanakan dengan baik dan benar.

· “Kemudian Ribka mengambil pakaian yang indah kepunyaan Esau, anak sulungnya, pakaian yang disimpannya di rumah, lalu disuruhnyalah dikenakan oleh Yakub, anak bungsunya.Dan kulit anak kambing itu dipalutkannya pada kedua tangan Yakub dan pada lehernya yang licin itu. Lalu ia memberikan makanan yang enak dan roti yang telah diolahnya itu kepada Yakub, anaknya”(Kej 27:15-17).. Pembaharuan luar berupa pakaian dikenakan oleh Ribka kepada Yakub, anak kesayangannya, Yakub dikenakan pakaian baru sehingga secara phisik seperti kakaknya Esau. Memang yang mudah dan mungkin memuaskan untuk sesaat adalah pembaharuan di tingkat phisik, misalnya bangunan gedung, operasi plastik, pakaian dinas/resmi, dst.. Pada umumnya pembaharuan di tingkat phisik juga berpengaruh dalam cara hidup dan cara bertindak yang bersangkutan. Maka marilah kita mawas diri perihal aneka pembaharuan yang telah dikenakan orang lain kepada diri kita maupun yang kita lakukan sendiri. Berbagai pembaharuan phisik telah terjadi di mana-mana, yang memang menuntut orang untuk sedikit banyak menyesuaikan cara hidup dan cara bertindak dalam lingkungan yang baru atau dalam menghadapi aneka macam sarana-prasarana baru. Salah satu pembaharuan phisik yang sangat berpengaruh masa kini antara lain pembaharuan aneka peralatan elektronik seperti computer dan HP. Banyak waktu dan tenaga tercurah pada pemfungsian computer atau HP, namun sayang sering pemfungsian yang terjadi tidak lebih mendewasakan pribadi yang bersangkutan sehingga tumbuh berkembang menjadi cerdas beriman, melainkan untuk main-main dan kenikmatan sementara yang merusak cara hidup dan cara bertindak. Hendaknya sarana tetap sarana bukan menjadi tujuan; aneka macam sarana-prasarana diciptakan atau dibuat demi manusia agar semakin manusia, bukan semakin merendahkan atau melecehkan manusia.. Sarana komunikasi tumbuh berkembang dengan pesat, semoga hati, jiwa, akal budi kita juga tumbuh berkembang terus menerus sehingga kita semakin cerdas beriman.

Haleluya! Pujilah nama TUHAN, pujilah, hai hamba-hamba TUHAN, hai orang-orang yang datang melayani di rumah TUHAN, di pelataran rumah Allah kita! Pujilah TUHAN, sebab TUHAN itu baik, bermazmurlah bagi nama-Nya, sebab nama itu indah!” (Mzm 135:1-3)

Previous
Next Post »
0 Komentar